Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Resources / Blog / PPN e-Faktur

PPnBM Apartemen: Jenis Apartemen yang Dikenai PPnBM 20%

PPnBM apartemen merupakan pajak penjualan barang mewah yang dikenakan pada penjualan apartemen. Ada 2 tarif PPnBM untuk apartemen, yaitu 20% untuk apartemen dengan harga di atas Rp5 miliar dan 35% untuk apartemen di atas Rp10 miliar.

SPT Tahunan 2021: Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Lapor Pajak

PPnBM Apartemen

Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) adalah jenis pajak yang dikenakan terhadap penjualan barang yang tergolong mewah. Salah satu dari deretan barang mewah tersebut adalah apartemen. Oleh karenannya, muncul istilah PPnBM apartemen.

PPnBM apartemen merupakan pajak yang dikenakan pemerintah untuk menjalankan fungsi keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen yang berpenghasilkan rendah dan konsumen berpenghasilan tinggi. Kebijakan ini juga ditujukan untuk mengendalikan pola konsumsi atas Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah.

Baca Juga: PPnBM: Dasar Hukum, Objek Pajak, dan Tarif Terbaru yang Berlaku

Dasar Hukum PPnBM Apartemen

1. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 35/PMK.010/2017

Tahun 2017, menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 35/PMK.010/2017 tentang Jenis Barang kena Pajak yang Tergolong Mewah Selain Kendaran Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Rupanya, PMK No.35 juga mengatur PPnBM apartemen. Dalam peraturan ini, pemerintah menggolongkan PPnBM Apartemen sebagai kelompok PPnBM 20%.

Beberapa jenis barang mewah yang termasuk dalam kelompok ini adalah rumah mewah, apartemen, kondominium, town house dan sejenisnya dengan detail sebagai berikut:

  • Rumah dan town house dari jenis nonstrata title dengan harga jual senilai Rp 20 miliar atau lebih.
  • Apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan sejenisnya dengan harga jual Rp 10 miliar atau lebih dan memiliki luas bangunan lebih dari 400m2 (empat ratus meter persegi).

Berdasarkan peraturan di atas, selain apartemen, ada pula barang mewah yang dikenai PPnBM sebesar 40%, yaitu kelompok balon udara, balon udara yang dapat dikemudikan, dan pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggerak.

Begitu juga dengan kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya (senjata artileri, revolver, pistol, dan peralatan semacam itu yang beroperasi menggunakan bahan peledak) dikenai PPnBM sebesar 40%.

Sementara, pesawat udara kecuali untuk keperluan negara/angkutan udara niaga, helikopter, dan kendaraan udara lainnya masuk dalam Kelompok barang mewah dengan PPnBM sebesar 50%.

Baca Juga: Tarif PPnBM: Pengelompokan dan Besarannya

Jumlah Penarikan PPnBM Apartemen

Jumlah PPnBM apartemen yang dipungut  pemerintah adalah sebagai berikut:

  • 20% untuk apartemen dengan harga  di atas Rp 5 miliar
  • 35% untuk apartemen di atas Rp 10 miliar. Besaran 35% ini terdiri dari 5% Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), 10 Persen Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan 20% PPnBM.

Hal-hal yang Harus Anda Perhatikan Selain PPnBM Apartemen

Bila sudah membeli apartemen, selain membayar service charge per bulan, setiap tahun, Anda  juga wajib membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Biasanya tagihan dilayangkan setiap bulan Maret dalam bentuk Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). Pembayaran harus dilakukan paling lambat enam bulan setelah SPPT diterbitkan. Bila sampai batas waktu yang ditetapkan belum dibayar, dikenai denda 2 persen per bulan hingga maksimal 24 bulan.

Hindari telat bayar PPN, PPnBM maupun PBB untuk kelancaran perpatuhan pajak. Gunakan aplikasi bayar pajak online OnlinePajak untuk kemudahan pembayaran pajak dan penerimaan negara lainnya.

Referensi:

  • Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 35/PMK.010/2017
Reading: PPnBM Apartemen: Jenis Apartemen yang Dikenai PPnBM 20%